Untuk membangun sebuah stasiun televisi, walaupun kecil dan
sederhana harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu : teknis, program, produksi
dan SDM. Keempat aspek ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Postingan kali ini hanya membahas tentang aspek teknis, karena aspek teknis
merupakan faktor terpenting dalam pembangunan sebuah stasiun televisi. Ayo gan,
kita mulai!!!
Perangkat Transmisi
Pemancar televisi, merupakan alat untuk mengubah sinyal
video-audio menjadi sinyal RF, terdiri dari modulator dengan driver dan power
amplifier. Beroperasi pada band VHF/UHF dengan kisaran daya, untuk TV komunitas
max. 40 Watt dan TV lokal swasta max. 5KW.
Accesoris, merupakan alat pendukung pemancar yang terdiri dari :
splitter, combiner, power devider, bandpassfilter, rigid line dan beberapa
kabel audio-video (insyaAllah akan dibahas pada postingan berikutnya)
Kabel transmisi/Feeder, umumnya berjenis heliax-coaxial dengan
impedansi 50 ohm, diameter dan panjangnya tergantung dari besar daya dan
channel operasi-tinggi tower.
Antena, umumnya berupa antena panel bertipe dipole/4-dipole dengan
polarisasi horisontal. Banyaknya panel antena tergantung dari gain yang
diinginkan dan besarnya daya pancar.
Perangkat produksi
Studio, minimal dibutuhkan sebuah studio serbaguna berukuran 6x6m
yang dapat dimanfaatkan, baik untuk talk show maupun siaran berita. Pencahayaan
min. 800 lux, yang didapat dari lampu halogen, Hi-power LED, atau jajaran lampu
neon. Tata lampu harus sedemikian rupa sehingga tidak timbul gost (bayangan)
Kamera, untuk stasiun televisi kecil dapat menggunakan handycam
digital MiniDV berjenis 3CCD (Charge Couple Device). Kamera jenis ini, walaupun
hanya berstandar home appliance quality, tapi resolusinya cukup bagus apalagi
jika lensanya berkualitas. Untuk studio paling tidak dibutuhkan 2 kamera.
Mikrofon, ada berbagai jenis microfon yang dapat digunakan, yaitu
: Mikrofon kabel, nirkabel dan jepit (clif on). Selain itu, dapat juga
dibedakan dari cara kerja sensornya : condenser (sangat peka, menggunakan
batere) dan dinamik (relatif kurang peka, tanpa batere). Kebutuhan mikrofon di studio
minimal 3 buah, penambahan objek/narasumber akan menambah jumlah mikrofon.
Audio Mixer, digunakan untuk mencampurkan dan/memilih sinyal audio
dari banyak i/p. Untuk stasium TV kecil min. dibutuhkan mixer 8 kanal
Clear Com, alat untuk komunikasi antara produser, kameramen,
operator switcher dan Master Control
Speaker, untuk komunikasi narasumber dengan pemirsa (siaran live)
Properti, kebutuhan pendukung produksi, antara lain: stage/level
(panggung), backdroop, accesoris, dll
Monitor video, paling tidak dibutuhkan sebuah monitor 21"
untuk presenter dan juru kamera
Komputer editing, dilengkapi dengan aplikasi video editing, kartu
grafis dan video capture card yang memadai untuk proses pasca produksi.
VTR (Video Tape Recorder), berfungsi untuk merekam dan melihat
rekaman pada proses produksi, dapat juga digunakan untuk meng-capture (istilah
yang digunakan untuk merubah rekaman dari kaset pita ke data digital). Format
yang digunakan, antara lain : VHS, S-VHS, dan MiniDV.
Perangkat Pengendali (Master Control)
Master Control Room (MCR), ruang tempat pengendali siaran,
berukuran 3x4m. Bisa digabung dengan ruang editing.
Komputer server, berfungsi untuk memutar rekaman, menampilkan
logo, templete, running text maupun super impose (InsyaAllah untuk lebih
detailnya akan dibahas lebih lanjut).
Digital Video Mixer/Switcher, digunakan untuk mencampur 2 buah
sinyal video atau memilih salah satu sinyal video untuk di kirim ke pemancar.
Untuk stasiun TV kecil, cukup dibutuhkan sebuah switcher saja. i/p video min.2,
tapi jika ada 4 i/p akan lebih bagus.
DVD recorder, digunakan untuk merekam program yang disiarkan,
karena KPI mensyaratkan bahwa semua program yang disiarkan harus direkam dan
disimpan paling tidak selama 1 tahun. Sedangkan 1 keping DVD, dapat merekam
hingga 1 jam (kualitas XP), 2 jam (kualitas SP), 4 jam (kualitas LP), 8 jam
(kualitas ELP).
Monitor, digunakan untuk memantau keluaran sinyal video dari
setiap perangkat yang digunakan (kamera, VTR, dan lain sebagainya) serta
memonitor sinyal televisi yang diterima dari pemancar.
Selain perangkat keras, aspek teknis juga menyangkut masalah
pengadaan, instalasi, pengelolaan dan penanganan peralatan yang digunakan.
Pembangunan aspek teknis secara menyeluruh akan memakan waktu sekitar 1 bulan
setelah pengadaan barang.
0 komentar:
Post a Comment