Analog Radio to Digital Radio
The Next Generation Radio "Radio Digital"
Perkembangan dunia teknologi yang
terjadi di Bumi kita ini semakin cepat dan semakin modern, hampir semua
peralatan teknologi menggunakan system digital. Hal itu pun juga dirasakan oleh
radio,perkembangan radio analog ke digital pun sudah mulai dilakukan bahkan di
beberapa belahan dunia sudah menerapkannya, walaupun di Indonesia belum
diterapkan secara maksimal, ini dikarenakan transisi peralatan radio analog ke
digital membutuhkan biaya yang cukup besar dan waktu yang cukup lama, tetapi
Indonesia juga pernah ikut serta dalam melakukan uji coba radio digital. Di
sini saya akan memaparkan pengertian tentang radio digital, kelebihan radio
digital, frekuensi radio digital.
Radio digital adalah
teknologi yang mengirimkan informasi
menggunakansinyal digital. Radio digital adalah generasi penerus dari
radio analog. Radio ini memiliki banyak kelebihan seperti suara yang lebih
jernih dibanding radio analog, mutu sinyal yang lebih bagus, dan berbagai
fasilitas lain seperti dapat di-pause, di-rewind, atau disimpan sementara
apabila ingin mendengarkannya nanti.
Sistem kerja radio
digital
Sistim IBOC bekerja
dengan menggabungkan sinyal audio analog dengan sinyal audio
digital agar diperoleh kompatibilitas antara penyiaran radio
analog dengan penyiaran radio digital, baik pada radio AM maupun FM. Sistim
penyiaran radio digital IBOC yang juga disebut sebagai “HD-Radio” dikembangkan
oleh iBiquity Radio dan secara resmi telah ditentukan sebagai sistem
penyiaran radio digital di Amerika Serikat.
Penyiaran radio
digital mengubah informasi analog menjadi angka-angka biner yang
nilainya selalu berubah sesuai dengan besaran sinyal audio analog yang masuk.
Sistem pemancar radio digital mengubah atau menyandikan (encode) sinyal
suara analog yang masuk menjadi bilangan biner untuk dipancarkan. Proses ini
disebut sebagai code atau decode (penginterpretasian sinyal
analog menjadi sinyal digital dan penguraian kembali dari sinyal digital
menjadi sinyal analog), yang selanjutnya disebut CODEC.
Setelah studio
mengirim sinyal digital ke pemancar, pemancar radio digital memproses sinyal
audio digital yang masuk untuk dipancarkan. Proses ini disebutmodulation.
Pesawat penerima radio digital menguraikan kembali (decode) sinyal
digital yang diterima menjadi sinyal audio analog kembali (pada proses yang
berlawanan dari digital ke analog). Proses ini disebut demodulation.
Terdapat beberapa cara untuk merubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
Cara-cara ini dapat diuraikan secara matematis yang disebut dengan algoritma.
Dalam menggunakan algoritma, para pakar dan teknisi dapat
membuang komponen-komponen sumber sinyal audio digital yang tidak
diperlukan dan hanya meninggalkan bagian-bagian yang penting saja untuk
dipancarluaskan melalui antena dan selanjutnya direproduksi pada
pesawat penerima radio atau pada alat pemutar rekaman.
CODEC algoritma sangat
membantu konsep ini dengan memisahkan dan tidak memancarkan suara-suara yang
tidak diperlukan tanpa mengurangi kualitas suara audio yang telah disandikan (decode)
menjadi informasi analog pada pesawat penerima. Proses
pengurangan bit ini dikenal dengan istilah kompresi. Kompresi
akan mengurangi sinyal yang masuk menjadi komponen-komponen penting sedemikian
rupa yang berkibat pada berkurangnya lebar pita(bandwidth)
saluran transmisi. Kompresi sinyal audio ini menjadi sangat penting untuk
mengurangi lebar pita transmisi siaran digital. Beberapa jenis kompresi
algoritma sistem pengolahan sinyal audio secara digital yang kita kenal
adalah AAC, PAC, MP-3 atau HDC. Ini semua
merupakan nama dagang dari sistim kompresi informasi audio digital dan untuk
menyatakan hak cipta intelektual dan sekaligus untuk membedakan
masing-masing cara kodefikasi algoritma diantara beberapa sistim
tadi. Dengan menggunakan HD-Radio secara digital sinyal yang telah
dimodulasikan pada frekuensi yang sama dengan frekuensi analog yang ada.
Untuk memaksimalkan
keunggulan pemrosesan sinyal digital, kabel fiber opticdipasang di seluruh
bagian pusat siaran (broadcast centre). Dibanding kabel tembaga, fiber
optic sangat tahan terhadap interferensi frekuensi
radio dan dengung (noise) yang ditimbulkan oleh
perangkat-perangkat listrik.
Kelebihan radio
digital
·
Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio
konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari
sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara
saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.
·
kualitas suara yang dihasilkannya bagus dan jernih, seperti CD.
·
Radio digital juga dilengkapi dengan layanan yang
bersifat interaktif danubiquitous yang berarti kapan
saja, dimana saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk
mengikuti acara voting dan kompetisi-kompetisi yang
diselenggarakan stasiun radio. Termasuk aktivitas dalam sebuah diskusi maupun
talk show
·
frekuensi pada radio digital memiliki Single Frequency Network,
sehingga pada satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program
radio.
·
spektrum sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada
radio konvensional.
·
radio digital juga memiliki efisiensi daya pancar dan
efisiensiinfrastruktur, sehingga dapat meminimalisir biaya produksi.
·
Penelitian di Jepang menyatakan bahwa sistem digital broadcast ini
dapat dimaksimalkan sebagai alat penyebar informasi potensi bencana, atauEmergency
Warning System (EWS). Dengan sistem ini, semua perangkat digital
seperti radio digital, televisi digital, PDA, komputer yang terkoneksi
secara online, penerima pesan di telepon digital, portabel DVD
player digital, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai bencana
tersebut kepada masyarakat.
Frekuensi radio
digital
Saat ini rentang
frekuensi antar stasiun radio FM yang disepakati adalah 350 KHz. Sedangkan
siaran radio digital hanya memerlukan kurang lebih 60 KHz. Sehingga ruang
kosong yang dapat diisi oleh penyelenggara stasiun radio FM akan semakin lebar.
Satu frekuensi dapat diisi oleh lima-enam program radio.
Pada periode Maret-Mei
2006, industri penyiaran radio digital telah melakukan uji coba dengan
menggunakan In-bound on Channel (IBOC) system. Uji coba ini
dilaksanakan oleh anggota Forum Radio Jaringan Indonesia (FRJI), dengan
menggunakan siaran Delta 99,1 FM. Uji coba AM IBOC juga dilaksanakan
oleh Radio Sangkakala Surabaya, frekuensi 1062 AM. Uji coba akan
dilakukan untuk menggunakan system radio Digital DAB (Digital Audio
Broadcasting). Uji-coba DAB ini akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2006
di radio Prambors, Ramako, Sonora danI-Radio dengan
menggunakan kanal frekuensi 10 D FHV. Pemilihan frekuensi untuk uji coba siaran
ini dipilih secara acak dan merupakan hasil kesepakatan tim.
Transisi radio
analog menjadi radio digital mengharuskan penggunanya untuk mengganti perangkat
radio yang ia miliki dari analog menjadi digital. Perangkat penerima diganti
untuk disesuaikan dengan stasiun pemancarnya.Transisi ini membutuhkan biaya
yang besar dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengganti infrastruktur yang
ada, maka dari itu penerapan radio digital di Indonesia belum begitu maksimal.
Sumber :
· Wikimedia
· Artikel Sekilas
Tentang Radio Digital
0 komentar:
Post a Comment